AHLAN WASAHLAN....


Selasa, 01 Februari 2011

Sejarah Indonesia ’98 beralih ke Mesir

 Gambar dua pemimpin mengalami protes rakyat anti pemerintahan
Pergolakan yang terjadi di Negara mesir protes antipemerintah yang memasuki hari ketujuh pada hari ini (Senin, 31/1/2011) sudah menimbulkan berbagai spekulasi. Kondisi pemerintah diambang kehancuran di bawah kuasa diktator Hosni Mubarak yang sudah memimpin selama 30 tahun hanya menunggu beberapa saat lagi. Media-media dunia selalu meng ubdate berita di Mesir walaupun pihak pemerintah menutup jaringan Internet dan juga telefon agar berita tidak tersebar dan juga untuk menutup berita sebenar serta mengurangi komunikasi antara rakyat Mesir dalam anarkis. Negara Islam yang kaya dengan budaya dan peradabannya ini, menjadi titik utama atas keamanan di Timut Tengah. Karena, sifat bacul Hosni Mubarak seolah-olah ‘’Musang Berbulu Domba’’ (dalam istilah kiasan bahasa Indonesia yang artinya munafik) mempunyai hubungan khusus dengan Negara tetangganya Israel dan juga Barat. Yang menjadi salah satu punca kemarahan rakyat mesir.

Mesir menjadi satu2nya sekutu kuat Barat dan Israel yang tertinggal selepas Turki memutuskan hubungan diplomatik di atas sebab serangan kepada Kapalnya Mavi Marmara dalam misi penghantaran bantuan ke Gaza/Palestina oleh tentara zionis. Jadi harapan Israel dan Barat hanyalah satu2nya bahwa Hosni Mubarak harus tetap menjadi Perdana Menteri supaya hubungan tetap terjalin dalam membantu misi mereka. Apakan tidak, masa penghantaran bantuan ke Gaza melalui sempadan/batasan Rafah di Mesir disekat oleh pimpinan Hosni di atas arahan Israel dengan alasan terbukanya pintu tersebut dapat membantu gerakan Hamas di Palestina sehingga mengancam Israel. 

Pak turut Hosni Mubarak kepada Israel dan Barat selama ini, membuat seluruh masyarakat Mesir menjadi marah dan memberontak serta menuntutnya agar turun bukan dengan janji2 kosong yang tak terbukti. Yang kononnya akan mengubah sistem pemerintahannya dengan demokratis padahal survey membuktikan janji Hosni hanyalah ‘’Manisan Lidah Sahaja’’

Kemarahan rakyat Mesir dipicu di atas rakyat Tunisia yang berjaya menggulingkan diktator Zine al-Abidine Ben Ali karena mengalami kasus/kes yang sama yaitu ketidak adilan dalam memerintah. Kondisi seperti ini persis/sama dengan kancah politik di Indonesia yang masih segar dalam ingatan kita ketika Soeharto diturunkan oleh mayoritas mahasiswa yang terdiri dari persatuan-persatuan Mahasiswa Islam di Indonesia seperti KAMMI, PMII dan HMI karena korupsi dan inflasi tertinggi pada tahun 1998. Akhirnya sejarah Indonesia berulang kembali di Mesir.

Adapun persepsi dan doktrin-doktrin berpendapat, revolusi yang berlaku di Mesir sekarang ini adalah dalang propaganda Barat dan juga Israel untuk perluasan kekuasannya disebalik perubahan Negara Mesir mejadi demokratis sehingga terbuka untuk bebas bersuara. Bukti menyatakan demokratis ini berasal dari Barat walaupun Islam menerima kebaikan2 yang ada. Namun kita jangan tertipu, dalam menghancurkan sesebuah Negara biasanya Barat dan kuncu2nya akan mengatas namakan demokrasi. Semua Negara yang bersistem demokrasi ini amat terikat dengan Barat. Sehingga Barat bebas bersuara dan ikut campur dalaman Negara yang dibawah pengaruh demokrasi. 

Prediksi mesir apabila jatuhnya Hosni Mubarak akan berakibat fatal dan terutama menguntungkan pihak Israel. Menurut Syeh al-Azhar DR. Ahmed Al-Tayeb, Mesir akan terpecah belah menjadi tiga bagian, pertama wilayah yang dipelopori Islam, kedua dipelopori oleh Kristian dan yang ketiga oleh Nubia. Dan wilayah kedua yaitu kristian akan bergabung dengan Israel untuk menjamin keselamatannya di tengah2 tanah Arab ini. Secara tidak lansung ini membuktikan keuntungan cukup2 bagi pihak Israel karena kawasannya dapat diperluaskan setelah pencerobohan di Palestina. Jadi keuntungan Yahudi/Israel menjadi dua disini, turun ataupun tidak Hosni Mubarak tetap berpihak kepadanya. 

Walaupun ada juga mengatakan, bila runtuhnya pemerintahan Hosni maka sekatan bantuan ke palestina akan terbuka luas sehingga dapat membantu kehidupan rakyat Palestina yang sudah lama konflik. Dikarenakan parti Islam yang kuat memerintah Mesir sekarang adalah parti Islam Ikhwanul Muslimin yang menjadi faktor utama ketakutan Barat dan Israel. Ianya dapat sepenuhnya membantu gerakan Hamas untuk melawan Israel dan juga terbuka jalan gerakan2 Islam lain di dunia saling membantu untuk menghantam Israel dari berbagai penjuru. Tapi ini baru opini dari doktrin-doktrin/berupa pendapat, makanya kita harus berhati-hati disebalik konflik yang berlaku di Mesir ini. Terbukti mula2 AS sangat menyokong Hosni Mubarak tetap memerintah akan tetapi tiba2 Washinton tutup mulut malah mengklaim Hosni sudah berakhir. Ini menunjukkan AS di bawah pimpinan Barrack Obama munafik, mempergunakan Hosni ketika perlu dan menusuk duri di belakang di saat terpuruk.

Gejolak di Mesir sekarang ini mengulang kembali sejarah diktator Soeharto di Indonesia ketika dulu dan akhirnya tumbang dibawah desakan gerakan berpadu seluruh mahasiswa Indonesia. Sehingga akhirnya terbukti ianya menjadikan Indonesia sebagai Negara yang sangat demokrasi di dunia. Adakah demokrasi yang terjadi di Indonesia sehingga semua bebas dan mengancam keamanan Negara akan kembali berlaku di Mesir selaku bumi ambiyak…marilah kita berdoa sama-sama semoga Allah membantu perjuangan Islam ini dan menghapus anasir2 yang dapat menguntungkan pihak musuh Islam.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More